Telapak Kaki Bernyawa.

kita berjalan lurus tanpa lagi banyak bertanya
tentang tangis atau sepi
mungkin kita telah terkikis lelah
karena kita adalah mesin di ketiak para raja
 

              kita tak pernah lagi tertawa
              atau berbagi keringat dengan tetangga sebelah
              entah diserang bosan
              atau hasrat tak lagi menawarkan kesenangan

ada apa dengan cinta?
ada apa dengan bumi manusia?

              di tengah kering Sahara
              di neraka Palestina yang porak poranda
              di surga Las Vegas yang bertabur permata
              ataupun di tanah sendiri tempatku merapatkan jemari

jika aku mati lalu reinkarnasi
aku ingin memijak bumi dengan telapak kaki
yang lebih bernyawa 


Malang.3 Januari 2011

0 komentar:

Posting Komentar