"There are no classes in life for beginners:
right away you are always asked to deal with what is most difficult."
right away you are always asked to deal with what is most difficult."
— Rainer Maria Rilke
Sabtu sore kemarin, Alfiah, salah seorang teman lama saya menelpon, ia bermaksud menawarkan sedikit bantuan sekaligus mengeluhkan beberapa hal.
Dari cerita teman saya yang lainnya, sesungguhnya saya telah mengetahui bahwa Alfiah kini bekerja di salah satu bank dengan jabatan yang cukup mumpuni, namun ia mendapatkan jatah penempatan yang sangat jauh yaitu Pare-pare, Sulawesi Selatan. Dan sore itu ia bermaksud memenuhi janjinya pada saya tempo dulu.
Sekitar tahun 2008 lalu, saya memang pernah menceritakan padanya bahwa saya kenal dengan beberapa teman yang aktif bergiat dalam pemberdayaan korban lumpur Lapindo, dan saat itu mereka sedang membutuhkan banyak bantuan untuk mengembangkan perpustakaan, realisasi workshop, publikasi dan aktivitas-aktivitas lainnya. Setelah mendengar cerita saya, ia pun sempat mengutarakan ingin memberikan donasi, tapi karena pada waktu itu ia masih kuliah (belum punya penghasilan tetap) maka rencana itu tidak sempat terlaksana hingga hari ini.
Namun, sungguh kebetulan bahwa di saat saya dan teman-teman di Malang sedikit gelisah memikirkan dana untuk membiayai proyek-proyek kecil kami, ternyata Alfiah bersedia memberikan donasi, sama sekali tak kusangka, ia muncul di momen yang tepat.
Setelah mendengarkan cerita sekilas tentang aktivitas saya bersama teman-teman, ia langsung mengeluhkan banyak hal. Tentang kejenuhannya disana, jauh dari keluarga, tidak ada hiburan dan tidak ada aktivitas selain kerja. Sehingga ia sempat pergi ke Makassar dan langsung memborong 9 buah novel sekaligus demi membunuh kebosanan. Tapi yang agak membuat saya meringis adalah ketika ia mengeluh tentang urusan lelaki, alias kekasih.
“Kenalin aku sama temen-temenmu dong, serius aku bener-bener udah ngebet nikah nih sekarang, tapi sama sekali gak ada kenalan. Lha gimana lagi, tiap hari berangkat pagi pulang malem.”
**********
"You will never be happy if you continue to search for what happiness consists of. You will never live if you are looking for the meaning of life."
— Albert Camus
Beberapa hari sebelumnya, saya sempat berkunjung ke rumah salah seorang teman, Taufiq. Dan kami membicarakan tentang masalah lowongan pekerjaan, karena kami berdua sama-sama masih menganggur.
Taufiq bercerita, sewaktu ia mendengarkan presentasi sebelum mengikuti tes di salah satu bank plat merah, salah seorang pembicara menceritakan bahwa bank ini memiliki jam kerja yang paling panjang dibandingkan bank-bank lainnya, bahkan pelatihannya saja diadakan setiap hari Senin-Sabtu, tak jarang hingga larut malam.
Cukup membuat para peserta tes tertekan.
Menanggapi kekagetan itu, salah seorang pegawai lainnya, Mbak Duma, karyawan di bagian Human Capital, yang notabene adalah bawahan pembicara tersebut meyakinkan kepada para peserta bahwa dengan jam kerja seperti itu imbalan yang kelak diperoleh tentu saja akan maksimal. Dan agar para calon pegawai ini menjadi lebih yakin, ia pun menandaskan: no pain, no gain.
Cukup membuat Taufiq tergoda.
Namun, selanjutnya justru menjadi ironis. Sang atasan Mbak Duma pun membenarkan perkataannya, lalu ia mengisahkan,
“Iya bener lho, bahkan Mbak Duma ini kerjanya dari Senin-Minggu. Sampai-sampai dulu Mbak Duma juga sempet tanya ke saya: kapan ya bu saya punya pacar?”
7 komentar:
temanqw bokep tersayang.. Gila yw looo nama qw nonggol.. di publikasi klu gw desperate banget..hahahha btw thx banget.. keliatanya ada yg perlu qw koreksi, bukan bank swasta jyeeeng bokep..bank plat merah juga sama kayak yg lo lamar..N lo tuch nulisnya kayak gw nyumbang berapa gtuu.. bikin hati qw ciiuuuut bangeet.. thx buat doanya..semoga qta bsa saling membantu dalam hal apapun.. hihihihi...Semoga sukses yw sob acaranya.. Juni insyaALLAH qw k malang.. juni ada event g??^^
yang sedang selalu kupikirkan(perlu atau tidak?, jika perlu untuk apa?, jika tidak, lalu gimana?, jika perlu, apa sangat urgen?, bla bla bla)........dan yang sedang selalu ditanya orang orang disekitarku....
@ Alfiah:
Oiyo yah, bank plat merah seh, hehee...
Hahaaa, lumayan bangetlah "sumbanganmu" sangat membantu pek, :D
Juni?? Gak ngerti, belom ada planning...
Tapi yang terdekat 2 minggu lagi, di kampusmu tercinta, haha, FE aula gedung D.
@ Aldiman:
Oyi bro, sama juga, aku juga lagi perang batin, susah susah, hahaa...
Urgent banget sih, gimana bisa makan kalo enggak, :D
Pah...jangan nulis nama blak2an ta pah...hehe...apalagi curhatan temen...
Emm...ternyata masalah hidup iku serumit ini yo pah, aku wis mengalaminya waktu aku di jakarta. Dimana aku ga dikirimi dan harus mengandalkan uangku dhw plus durung onok kerjaan tetap maneh. Tapi ancen hidup iku g adil, iku wis realitas sing mutlak, iyo kan pah? aku baru membuka mata disini, bahwa sakjakno wong sugih2 disini pun, dengan gaji dan aset segitu besarnya, hantaman2 ujian dari Tuhan ke mereka lebih besar dari kita. Mereka pun masih mencari esensi hidup mereka...aneh
ah gak masalah, justru itu keliatan lebih riil, hahahaaa...
hmmm, oke oke..
jadi kesimpulan kamu? :D
taufiq pake Q gak pake K
Posting Komentar