Saya baru
saja menamatkan sebuah buku yang judulnya baru saja kamu baca, karangan
Anthony de Mello SJ. Dari sekian puluh kisah di dalamnya, ada beberapa
kisah yang ingin saya bagi kepadamu.
**********
Kisah Pertama - Diogenes
Diogenes,
seorang filsuf, makan ubi sebagai santap malamnya. Hal itu
dilihat oleh rekannya, filsuf Aristippos, yang hidup
enak dan mewah karena menjilat raja.
Aristippos
berkata:
"Kalau
engkau mau belajar menghamba kepada raja, engkau
tidak perlu lagi hidup dengan makan sampah
seperti ubi itu."
Jawab
Diogenes:
"Jika
engkau sudah belajar hidup dengan makan ubi, engkau
tidak perlu menjilat raja."
Kisah Kedua - Perumpamaan Tentang Hidup
Modern
Binatang-binatang
mengadakan sidang dan mulai mengeluh, bahwa
manusia selalu mengambil apa saja dari mereka.
"Mereka mengambil susuku", kata lembu.
"Mereka mengambil telurku", kata ayam.
"Mereka mengambil dagingku", kata babi.
"Mereka memburuku untuk mengambil minyakku", kata ikan
paus.
Pada akhirnya siput berbicara:
Pada akhirnya siput berbicara:
"Aku
mempunyai sesuatu yang mereka inginkan lebih
daripada segala sesuatu. Mereka tentu akan merampasnya
dariku seandainya dapat. Sebab aku
mempunyai waktu."
Kisah Ketiga - Nelayan yang Puas
Usahawan
kaya dari kota terkejut menjumpai nelayan di
pantai sedang berbaring bermalas-malasan di samping
perahunya, sambil mengisap rokok.
"Mengapa engkau tidak pergi menangkap ikan?" tanya usahawan itu.
"Karena ikan yang kutangkap telah menghasilkan cukup uang untuk makan hari ini", jawab nelayan.
"Mengapa tidak kau tangkap lebih banyak lagi daripada yang kau perlukan?" tanya usahawan lagi.
"Untuk apa?" nelayan balas bertanya.
"Engkau dapat mengumpulkan uang lebih banyak", jawabnya. "Dengan uang itu engkau dapat membeli mesin motor, sehingga engkau dapat melaut lebih jauh dan menangkap ikan lebih banyak. Kemudian engkau mempunyai cukup banyak uang untuk membeli pukat nilon. Itu akan menghasilkan ikan lebih banyak lagi, jadi juga uang lebih banyak lagi. Nah, segera uangmu cukup untuk membeli dua kapal... bahkan mungkin sejumlah kapal. Lalu kau pun akan menjadi kaya seperti aku."
"Selanjutnya aku mesti berbuat apa?" tanya si nelayan.
"Selanjutnya kau bisa beristirahat dan menikmati hidup", jawab si usahawan.
"Menurut pendapatmu, sekarang ini aku sedang berbuat apa?" kata si nelayan puas.
"Mengapa engkau tidak pergi menangkap ikan?" tanya usahawan itu.
"Karena ikan yang kutangkap telah menghasilkan cukup uang untuk makan hari ini", jawab nelayan.
"Mengapa tidak kau tangkap lebih banyak lagi daripada yang kau perlukan?" tanya usahawan lagi.
"Untuk apa?" nelayan balas bertanya.
"Engkau dapat mengumpulkan uang lebih banyak", jawabnya. "Dengan uang itu engkau dapat membeli mesin motor, sehingga engkau dapat melaut lebih jauh dan menangkap ikan lebih banyak. Kemudian engkau mempunyai cukup banyak uang untuk membeli pukat nilon. Itu akan menghasilkan ikan lebih banyak lagi, jadi juga uang lebih banyak lagi. Nah, segera uangmu cukup untuk membeli dua kapal... bahkan mungkin sejumlah kapal. Lalu kau pun akan menjadi kaya seperti aku."
"Selanjutnya aku mesti berbuat apa?" tanya si nelayan.
"Selanjutnya kau bisa beristirahat dan menikmati hidup", jawab si usahawan.
"Menurut pendapatmu, sekarang ini aku sedang berbuat apa?" kata si nelayan puas.
**********
Bagaimana?
Sudah kamu baca cerita-cerita itu? Bukankah
ketiganya membicarakan satu hal yang sama. Menurutmu
apa?
0 komentar:
Posting Komentar