bila pendidikan menjadi arena bergaya para pesolek remaja yang menaiki kuda kuda besi mewah serupa kontes Victoria Secret’s yang memamerkan beha beha dan celana dalam mahal atas nama kemolekan wanita
bila bayi bayi lahir tumbuh tak bergizi karena bapak ibunya cuma bisa jadi buruh angkut dan buruh cuci karena nasib memang bukan rancangan Tuhan tapi anjuran birokrat
bila pasar dan investasi menjadi nabi karena masyarakat kita sudah lelah dengan kemelaratan ataupun ritual lima kali sehari atau seminggu sekali sehingga kini berhala sudah berpindah posisi menuju gedung gedung pencakar langit seperti Bursa Efek Indonesia dan galeri galeri sekuritas lokal lainnya
bila tikus tikus asing tak juga dibasmi tapi justru dipelihara karena mereka dipercaya membawa hoki dan kesejahteraan bagi para lulusan perguruan tinggi
bila fanatisme sudah mewujud ke dalam nafas kultural orang orang kota yang sudah bosan dengan cinta damai hingga menyepaki saudaranya sendiri karena punya motor berplat nomor L ataupun memakai kaos oranye yang bergambar singa gila
bila petani dan nelayan selalu dianggap anak tiri karena mereka cuma orang kampung yang tidak tahu bahwa modernisasi adalah harga mati untuk dapat bertahan hidup di tengah gempuran komoditi
bila mahasiswa hanya mengejar nilai dan ijazah dengan predikat tertinggi agar kelak dapat menjadi bos di korporasi korporasi multinasional semacam Total, Freeport, Exxon atau bahkan sedikit pribumi seperti Pertamina dan Bank Mandiri, bangga setengah mati!
bila sampah dikemas dalam hiburan dan berita serupa titah raja yang harus selalu dituruti agar rakyat semakin bodoh dan tidak banyak tingkah
bila para imam kondang berlagak seperti orang suci pembawa kalam resmi yang turun dari surga untuk mengebiri ritual dan ajaran agama para pengikut setianya demi mencicipi nikmatnya bidadari kahyangan esok kelak kalau sudah mati
bila sepanjang hari anak mudanya hanya duduk santai di depan tivi menonton MTV atau gosip gosip terkini lalu belanja kesana kemari menjajah setiap mall mall baru yang ada di kota demi label gaul dan trendi
bila penguasa tidur telanjang dengan para pengusaha karena katanya itu semua dapat membawa berkah demi kelancaran cicilan rumah ataupun apartemen mewah yang dibeli dari 10 tahun kemarin tapi belum lunas lunas jua
bila tentara tak ubahnya seperti anjing penjaga karena kata orang orang gajinya cuma mampu untuk membelikan anak-anak mereka sepotong dua potong baju di emperan kaki lima bukan di distro distro gaul ala City Surf atau Sport Station
bila polisi tak beda dengan pelacur yang ditangkapinya karena sebenarnya mereka juga melacur di bawah ketiak pemerintah yang sesungguhnya juga melacurkan dirinya di bawah hegemoni korporasi semacam Bakrie Group yang tak tahu diri
bila kita dipaksa menuruti hukum yang melawan keadilan sementara kalian pura pura tak mengerti tapi hanya duduk diam karena takut mati
apa kata dunia?
ah.
masih ada sedikit waktu kawan.
jangan lupakan.
selamatkan!
bila bayi bayi lahir tumbuh tak bergizi karena bapak ibunya cuma bisa jadi buruh angkut dan buruh cuci karena nasib memang bukan rancangan Tuhan tapi anjuran birokrat
bila pasar dan investasi menjadi nabi karena masyarakat kita sudah lelah dengan kemelaratan ataupun ritual lima kali sehari atau seminggu sekali sehingga kini berhala sudah berpindah posisi menuju gedung gedung pencakar langit seperti Bursa Efek Indonesia dan galeri galeri sekuritas lokal lainnya
bila tikus tikus asing tak juga dibasmi tapi justru dipelihara karena mereka dipercaya membawa hoki dan kesejahteraan bagi para lulusan perguruan tinggi
bila fanatisme sudah mewujud ke dalam nafas kultural orang orang kota yang sudah bosan dengan cinta damai hingga menyepaki saudaranya sendiri karena punya motor berplat nomor L ataupun memakai kaos oranye yang bergambar singa gila
bila petani dan nelayan selalu dianggap anak tiri karena mereka cuma orang kampung yang tidak tahu bahwa modernisasi adalah harga mati untuk dapat bertahan hidup di tengah gempuran komoditi
bila mahasiswa hanya mengejar nilai dan ijazah dengan predikat tertinggi agar kelak dapat menjadi bos di korporasi korporasi multinasional semacam Total, Freeport, Exxon atau bahkan sedikit pribumi seperti Pertamina dan Bank Mandiri, bangga setengah mati!
bila sampah dikemas dalam hiburan dan berita serupa titah raja yang harus selalu dituruti agar rakyat semakin bodoh dan tidak banyak tingkah
bila para imam kondang berlagak seperti orang suci pembawa kalam resmi yang turun dari surga untuk mengebiri ritual dan ajaran agama para pengikut setianya demi mencicipi nikmatnya bidadari kahyangan esok kelak kalau sudah mati
bila sepanjang hari anak mudanya hanya duduk santai di depan tivi menonton MTV atau gosip gosip terkini lalu belanja kesana kemari menjajah setiap mall mall baru yang ada di kota demi label gaul dan trendi
bila penguasa tidur telanjang dengan para pengusaha karena katanya itu semua dapat membawa berkah demi kelancaran cicilan rumah ataupun apartemen mewah yang dibeli dari 10 tahun kemarin tapi belum lunas lunas jua
bila tentara tak ubahnya seperti anjing penjaga karena kata orang orang gajinya cuma mampu untuk membelikan anak-anak mereka sepotong dua potong baju di emperan kaki lima bukan di distro distro gaul ala City Surf atau Sport Station
bila polisi tak beda dengan pelacur yang ditangkapinya karena sebenarnya mereka juga melacur di bawah ketiak pemerintah yang sesungguhnya juga melacurkan dirinya di bawah hegemoni korporasi semacam Bakrie Group yang tak tahu diri
bila kita dipaksa menuruti hukum yang melawan keadilan sementara kalian pura pura tak mengerti tapi hanya duduk diam karena takut mati
apa kata dunia?
ah.
masih ada sedikit waktu kawan.
jangan lupakan.
selamatkan!
Malang. 3 Juni 2010
1 komentar:
:) tulisan nya bagus..
inspired
Posting Komentar