carilah ia di dalam pabrik pabrik yang panas
dengan jam kerja tak kenal puas
maka akan kau temukan begitu jelas
buruh buruh
yang bernapas
dengan peluh mengelupas
karena hari hari adalah modal
yang berpatroli di atas kanvas para penjual
carilah ia di dalam hutan hutan yang merdeka
dengan jiwa jiwa liar dan tribal
maka sebentar saja akan kau hafal
betapa kebebasan adalah harga mahal
karena air, kayu, akar, daun, batu
dan kawanan makhluk liar
juga para penghuni komunal
adalah sahaja yang tergadaikan
di bawah ketiak peradaban yang diagungkan
carilah ia di jalanan jalanan beraspal
bersama debu dan bau bau keringat menyengat
dan gubuk gubuk reyot berjajar melarat
bersembunyi di balik kantor kantor bertingkat
oh betapa ketidakadilan sungguh tak tahu malu
karena disana akan kau temukan
para benalu yang menyaru
menjadi komplotan pemeras berkedok seragam
bapak bapak bersepatu lars
yang menjual tampang beringas
mengobrak abrik paksa
karena lapak lapak yang dibangun
adalah dosa
bagi estetika kota
carilah ia di dalam kantor dewan dewan perwakilan
betapa disini ia sungguh sungguh laknat
transaksi kuasa
tukar menukar tumbal
adalah rapat harian yang terjadwal
sebuah pelajaran
betapa otoritas dan pangkat
tak lebih dari sekedar penjahat
yang berkedok kepentingan rakyat
carilah ia!
temukan realita!
dimana mana
ia ada di mana mana
begitu mudah
sangat kentara
kadang ia bertopeng
tapi tidak anonimus
kerapkali mengumpet
dan terlupakan
tapi takkan gampang terhapus
ia selalu punya nama dan alamat
carilah jangan kau menyerah
buat perhitungan
dan bikin ia kiamat!
Malang. 1 November 2010
dengan jam kerja tak kenal puas
maka akan kau temukan begitu jelas
buruh buruh
yang bernapas
dengan peluh mengelupas
karena hari hari adalah modal
yang berpatroli di atas kanvas para penjual
carilah ia di dalam hutan hutan yang merdeka
dengan jiwa jiwa liar dan tribal
maka sebentar saja akan kau hafal
betapa kebebasan adalah harga mahal
karena air, kayu, akar, daun, batu
dan kawanan makhluk liar
juga para penghuni komunal
adalah sahaja yang tergadaikan
di bawah ketiak peradaban yang diagungkan
carilah ia di jalanan jalanan beraspal
bersama debu dan bau bau keringat menyengat
dan gubuk gubuk reyot berjajar melarat
bersembunyi di balik kantor kantor bertingkat
oh betapa ketidakadilan sungguh tak tahu malu
karena disana akan kau temukan
para benalu yang menyaru
menjadi komplotan pemeras berkedok seragam
bapak bapak bersepatu lars
yang menjual tampang beringas
mengobrak abrik paksa
karena lapak lapak yang dibangun
adalah dosa
bagi estetika kota
carilah ia di dalam kantor dewan dewan perwakilan
betapa disini ia sungguh sungguh laknat
transaksi kuasa
tukar menukar tumbal
adalah rapat harian yang terjadwal
sebuah pelajaran
betapa otoritas dan pangkat
tak lebih dari sekedar penjahat
yang berkedok kepentingan rakyat
carilah ia!
temukan realita!
dimana mana
ia ada di mana mana
begitu mudah
sangat kentara
kadang ia bertopeng
tapi tidak anonimus
kerapkali mengumpet
dan terlupakan
tapi takkan gampang terhapus
ia selalu punya nama dan alamat
carilah jangan kau menyerah
buat perhitungan
dan bikin ia kiamat!
Malang. 1 November 2010
0 komentar:
Posting Komentar