aku tak tahu harus menyebutmu dengan apa
bila tiap hari yang kau suguhkan hanyalah tragedi pembantaian
o, mereka bilang ini harapan
aku tak pernah tahu harus menyapamu dengan apa
karena setiap hari yang kulihat hanyalah serpihan luka yang mewujud dalam rebutan kuasa
o, mereka bilang ini realita
aku tak tahu harus memanggilmu dengan apa
jika setiap mimpi hanyalah milik mereka yang menyembah kapital.
o, mereka bilang ini surga
tapi mengapa aku tidak pernah merasa kenal dekat denganmu
hingga ku tak tahu siapa namamu dan bagaimana aku harus memanggilmu
semenjak aku mampu menerka dunia
aku selalu terbakar heran
entah apa yang menggeliat dalam batin mereka
para pekerja yang mempertaruhkan hidup demi selembar kebahagiaan
tak jua para ibu rumah tangga yang berdandan demi kebosanan harian
o, sekarang aku tahu
kaulah sang peradaban modern yang dipuja
... jalan pintas menuju neraka
Malang. 22 Oktober 2010
bila tiap hari yang kau suguhkan hanyalah tragedi pembantaian
o, mereka bilang ini harapan
aku tak pernah tahu harus menyapamu dengan apa
karena setiap hari yang kulihat hanyalah serpihan luka yang mewujud dalam rebutan kuasa
o, mereka bilang ini realita
aku tak tahu harus memanggilmu dengan apa
jika setiap mimpi hanyalah milik mereka yang menyembah kapital.
o, mereka bilang ini surga
tapi mengapa aku tidak pernah merasa kenal dekat denganmu
hingga ku tak tahu siapa namamu dan bagaimana aku harus memanggilmu
semenjak aku mampu menerka dunia
aku selalu terbakar heran
entah apa yang menggeliat dalam batin mereka
para pekerja yang mempertaruhkan hidup demi selembar kebahagiaan
tak jua para ibu rumah tangga yang berdandan demi kebosanan harian
o, sekarang aku tahu
kaulah sang peradaban modern yang dipuja
... jalan pintas menuju neraka
Malang. 22 Oktober 2010
0 komentar:
Posting Komentar