seorang bocah mengadu pada hujan,
bocah :
perutku lapar (katanya)
rasanya menderu deru
krucuk krucuk krucuk (bunyinya)
aku tak tahan
(sambil mengusap perut,
sedikit air mata merembes di pipinya)
hujan berbisik :
tenang kawan, mintalah nasi pada ibu
bocah :
ibu mati
sewaktu menyusuri jalan sepi
(kata orang)
dia kena peluru nyasar
padahal cuma mau belikan aku jajan pasar
hujan termenung :
kalau begitu, coba kau tanya pada bapak
bocah :
bapak pergi
sudah lama sekali
sejak ibu mati, bapak gemar main gaco
dia pun jadi algojo
bagi diriku
dan juga botol botol arak itu
hujan terdiam, lalu bertanya :
rumahmu dimana?
bocah :
tak ada
aku tinggal di jalan
sudah lama menggelandang
hujan menyelidik :
sesungguhnya ada apa kawan?
bocah :
dulu ada perang
aku tak tahu apa apa
yang aku tahu
ada petugas ada preman
juga ada orang kantoran
lalu rumahku jadi sasaran
teman temanku juga menghilang
(kata orang)
sekarang di sana
sudah jadi pusat perbelanjaan
si hujan miris
ia membatin :
dasar kapitalis!
negara dan pemerintah,
ah kalian sama bangsatnya!
ia marah lalu menangis
dan air pun
menetes makin tragis
Malang. 2 November 2010
bocah :
perutku lapar (katanya)
rasanya menderu deru
krucuk krucuk krucuk (bunyinya)
aku tak tahan
(sambil mengusap perut,
sedikit air mata merembes di pipinya)
hujan berbisik :
tenang kawan, mintalah nasi pada ibu
bocah :
ibu mati
sewaktu menyusuri jalan sepi
(kata orang)
dia kena peluru nyasar
padahal cuma mau belikan aku jajan pasar
hujan termenung :
kalau begitu, coba kau tanya pada bapak
bocah :
bapak pergi
sudah lama sekali
sejak ibu mati, bapak gemar main gaco
dia pun jadi algojo
bagi diriku
dan juga botol botol arak itu
hujan terdiam, lalu bertanya :
rumahmu dimana?
bocah :
tak ada
aku tinggal di jalan
sudah lama menggelandang
hujan menyelidik :
sesungguhnya ada apa kawan?
bocah :
dulu ada perang
aku tak tahu apa apa
yang aku tahu
ada petugas ada preman
juga ada orang kantoran
lalu rumahku jadi sasaran
teman temanku juga menghilang
(kata orang)
sekarang di sana
sudah jadi pusat perbelanjaan
si hujan miris
ia membatin :
dasar kapitalis!
negara dan pemerintah,
ah kalian sama bangsatnya!
ia marah lalu menangis
dan air pun
menetes makin tragis
Malang. 2 November 2010
1 komentar:
Karyamu semua keren kang
Posting Komentar