asap tebal mulai menjangkau udara
serupa teriakan revolusi yang memanaskan angkasa
di tiap jalanan dan sudut kota
di tiap negara dimana keadilan menjadi dosa
semua orang muak dan lelah
dengan semua yang dibicarakan oleh media
jenuh dan bosan pada kebohongan
seakan mereka ingin berteriak dan berkata:
hei sialan.
kami ingin kebenaran!
janji masa depan yang sempurna
tanpa ada lagi upeti bagi sang raja
semua omong kosong hanyalah tipu daya
memacu amarah dan kebencian pada otak kita
lebih baik,
kau dengarkan aku sekarang juga!
kini tak ada lagi taman bernama surga
lupakan semua angan yang ada
kita harus merebut dunia ini segera
kita harus mengambil alih sekarang juga
karena dunia kita bukan milik mereka.
| Malang. 23 November 2006
Titisan hasrat untuk dunia dan surga neraka rakitan, segenggam harapan yang membakar! — Erwin Dewantoro
Manifesto
Ruang ini adalah penjara, tapi tidak akan kau jumpai ribuan manusia yang dilabeli penjahat sosial, melainkan jutaan tahanan yang bernama imajinasi yang selalu siap menggedor kesunyian melalui amunisi perang berwujud kata, untuk merebut kembali nyanyian pagi dan merangkul mesra kecupan titah semesta: kebebasan.
Narasi Sang Pena
Aku hanyalah batu kerikil di antara satu dari sekian juta jalanan, jika kau lempar dan hantamkan, aku takkan dapat menghancurkan. Tapi aku tak sendiri, disampingku berdiri barisan kawan yang menggenggam dendam, merangkai mimpi, dan mencuri waktu yang tepat untuk menyerang. Hingga kami akan meluncur bersamaan menghantui rasa takutmu. Dan selalu ada semangat kami di dalam ribuan kalam yang tak berirama, tapi membuat gusar serta mampu merakit dirinya sendiri serupa senjata.
Blog saya lainnya, tentang cinta:
Ksatria Hujan
Blog saya lainnya, tentang cinta:
Ksatria Hujan
Jejak Metafora
-
▼
2010
(85)
-
▼
November
(85)
- Oh Korporasi, Kau Rebut Kekasihku!
- Menyuarakan Diam.
- Salam Kenal.
- Awas, Seragam Sosial!
- Absurditas.
- Lapar dan Haus.
- Duniaku Memang Tak Tahu Malu.
- Ketika Sigur Ros Bernyanyi.
- Adat Tanah Merah Putih.
- Hirarkis Complex.
- Kongkalikong Semesta II.
- Kongkalikong Semesta I.
- Insomnia.
- Lupakan 1945.
- Sang Pecundang dan Kanvas Peperangan.
- Obituari Filantropi.
- Squat.
- Duniaku.
- Tidak! Tidak!
- Kenangan di Ujung Peperangan.
- Balada Kota Ngopi.
- Dialog Bocah dan Hujan.
- Suci atau Delusi.
- Malaikat Palsu.
- Hasrat yang Terkatung di Pinggir Jembatan Golden G...
- Semua Baginda Adalah Pengkhianat!
- Ketidakadilan Itu Punya Nama dan Alamat.
- Hipertensi Nyali.
- Hancur.
- Kata Kata Tak Takut Mati.
- Berikan Aku Belati Saat Ku Bangun Esok Pagi.
- Merajah Matahari di Barisan Mohican yang Salah Jalan.
- Bisikan di Tengah Mati Suri.
- Vita Brevis.
- Tuhanmu Telah Kau Bunuh!
- Maria Ozawa dan Tumpukan Jurnal Apokalips.
- Sabda Zarathustra.
- Furor Poeticus.
- Serupa Imaji John Lennon.
- Perang Kanan dan Kiri.
- Parodi Demokrasi.
- Ya Basta!
- Ode Untuk Para Pemarah.
- Negaraku Pusaraku.
- Hai, Peradaban!
- Apa Kata Dunia?
- Risalah Anatomi Hati.
- Bingkisan Mahal Untuk Para Intelektual.
- Samudera Air Mata.
- Prosa Anatomia Merdeka.
- Singgasana Mahadaya.
- Ingatan Terakhir.
- Manuskrip Kebahagiaan.
- Melodi Tangis.
- Pameran Dosa.
- Sakratul Maut.
- Disharmoni Jemaat.
- Penyair dan Kata.
- Dandelion Putih.
- Disorientasi Asa.
- Fabel dan Penjara Harian.
- Rindu Hujan.
- Bercinta Dengan Cinta.
- Ada Kita di Langit Malam.
- Kau.
- Bongkahan Jiwa.
- Ego Romantika.
- Parade Pagi.
- Labirin Senja.
- Dialektika Cinta.
- Biarkan Bumi Bercerita.
- Kreasikan Perlawanan!
- Disharmoni Humaniti.
- Di Batas Air Mata Menantang Kesedihan.
- Kau dan Aku.
- Moral Skeptikal Iman Rakitan.
- Manifestasi Tirani.
- Aku Adalah Eksistensi.
- Tirani Berlabel Agama.
- Duniaku Benci Pelangi.
- Apakah Aku Diciptakan Hanya Untuk Mati?
- Keadilan Cuma Khayalan.
- Air Mataku Bukan Untuk Negara Ini.
- Glosari Cinta.
- Tak Ada Surga Untuk Kita.
-
▼
November
(85)
"You're not your job. You're not how much money you have in the bank. You're not the car you drive. You're not the contents of your wallet. You're not your fucking khakis. You're the all-singing, all-dancing crap of the world."
— Tyler Durden, Fight Club
"To hold a pen is to be at war."
— Voltaire
"Poets are the unacknowledged legislators of the world. Poetry lifts the veil from the hidden beauty of the world, and makes familiar objects be as if they were not familiar."
— Percy Bysshe Shelley
— Tyler Durden, Fight Club
"To hold a pen is to be at war."
— Voltaire
"Poets are the unacknowledged legislators of the world. Poetry lifts the veil from the hidden beauty of the world, and makes familiar objects be as if they were not familiar."
— Percy Bysshe Shelley
Labirin Prasangka
Jejaring Petaka
Lawan Korporat
Berita Panas!
Minggu, 1 Mei 2011:
Pak Tukijo, salah seorang petani yang aktif berjuang dalam aksi penolakan tambang pasir besi di Kulon Progo, diculik oleh Polda Yogyakarta. Ia dituduh melakukan kekerasan dan perampasan kemerdekaan terhadap karyawan PT Jogja Magasa Iron yang sebelumnya disandera masyarakat akibat melanggar hukum sosial setempat.
Panjang umur aksi anti-korporasi!
Info lebih lengkap tentang Kulon Progo:
petani merdeka
Pak Tukijo, salah seorang petani yang aktif berjuang dalam aksi penolakan tambang pasir besi di Kulon Progo, diculik oleh Polda Yogyakarta. Ia dituduh melakukan kekerasan dan perampasan kemerdekaan terhadap karyawan PT Jogja Magasa Iron yang sebelumnya disandera masyarakat akibat melanggar hukum sosial setempat.
Panjang umur aksi anti-korporasi!
Info lebih lengkap tentang Kulon Progo:
petani merdeka
0 komentar:
Posting Komentar