penindasan hari ini...
ketika bendera investasi berkibar atas nama demokrasi
valas dan politisi berubah sosok menjadi tirani
negara yang melacur dibawah poros hegemoni
dan anarki yang tereduksi menjadi simbol trendi masa kini
tak ubahnya rentetan invasi illahi ala Amrozi
komoditi duniawi membidani arus kolonial fasisme institusi
berlindung dibalik kebanggaan layaknya Mussolini berkoalisi dengan Nazi
mortir yang mengguncang Gaza, Yerusalem, dan Dili
telah mampir kedalam mimpi semua bandit yang penuh birahi
menghancurkan nurani dan bertopeng Revolusi Industri
bagai para pejuang Intifada yang berkorban demi insureksi
amunisi berkobar manis lewat iklan yang menghias sinetron di tivi
iblis globalisasi pencuri hati para pemimpi
mengubur tradisi kedalam sampah terbakar bara api
intelektual lulusan luar negeri hanya menjadi predator di negeri sendiri
perampok liberal yang bernyanyi diatas kebebasan otorisasi
halalkan teror mengoyak keperawanan ibu pertiwi
invasi ekonomi dengan misi menghantui para pribumi
Mc'D, Starbucks dan KFC yang berkompetisi dibalik kebodohan generasi
tak terkalahkan oleh militansi Ariel Sharon yang diguncang demonstrasi
tetap kokoh berdiri mendekonstruksi ambisi
dan ketika Adidas menghiasi kaki para pemuja selebriti
manifestasi pembodohan massal oleh keparat korporasi
membuat konsumsi menjadi harga mati
inilah paket doktrinisasi layaknya air mani
tengik, amis dan bau terasi
terangsang oleh gairah modernisasi yang muncrat kesana sini
| Malang. 1 April 2008
ketika bendera investasi berkibar atas nama demokrasi
valas dan politisi berubah sosok menjadi tirani
negara yang melacur dibawah poros hegemoni
dan anarki yang tereduksi menjadi simbol trendi masa kini
tak ubahnya rentetan invasi illahi ala Amrozi
komoditi duniawi membidani arus kolonial fasisme institusi
berlindung dibalik kebanggaan layaknya Mussolini berkoalisi dengan Nazi
mortir yang mengguncang Gaza, Yerusalem, dan Dili
telah mampir kedalam mimpi semua bandit yang penuh birahi
menghancurkan nurani dan bertopeng Revolusi Industri
bagai para pejuang Intifada yang berkorban demi insureksi
amunisi berkobar manis lewat iklan yang menghias sinetron di tivi
iblis globalisasi pencuri hati para pemimpi
mengubur tradisi kedalam sampah terbakar bara api
intelektual lulusan luar negeri hanya menjadi predator di negeri sendiri
perampok liberal yang bernyanyi diatas kebebasan otorisasi
halalkan teror mengoyak keperawanan ibu pertiwi
invasi ekonomi dengan misi menghantui para pribumi
Mc'D, Starbucks dan KFC yang berkompetisi dibalik kebodohan generasi
tak terkalahkan oleh militansi Ariel Sharon yang diguncang demonstrasi
tetap kokoh berdiri mendekonstruksi ambisi
dan ketika Adidas menghiasi kaki para pemuja selebriti
manifestasi pembodohan massal oleh keparat korporasi
membuat konsumsi menjadi harga mati
inilah paket doktrinisasi layaknya air mani
tengik, amis dan bau terasi
terangsang oleh gairah modernisasi yang muncrat kesana sini
| Malang. 1 April 2008
0 komentar:
Posting Komentar